Ibu, dia darah dagingmu….

Benarkah seorang yang begitu mulia dengan ternamakan ibu tega membunuh anaknya sendiri… Apakah itu figur ibu masa kini ???

Sudah lama ingin ku goresan keresahan ini…tapi demikian banyak fikir ini terkoyakkan minggu-minggu ini. Ingin ikutan off tuk menulis tapi kuurungkan kembali. Sudahlah, kufikir takkan tuntas juga jika aku terlena dengan arus uji.

Ku kembali pasang telinga pada siaran berita TV di ruang tengah dari dalam kamar (iya, ini kebiasaanku agar ga kebablasan nonton terus). Sibuk sekali di sana membahas kasus pembunuhan seorang anak yang baru saja menghirup udara dunia Qodarullah… sekejap sudah kembali ke tangan Penciptanya akibat perbuatan zhalim sang ibu.

Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin. Kamilah yang memberi rizky kepada mereka dan juga kepada kalian. Dan sungguh membunuh mereka itu adalah dosa besar.”

(Surah Al-Isro’:31)

Baca lebih lanjut

Jaga Anak dari IPD

Tahukah kamu ???

IPD adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus (streptococcus pneumoniae). Bakteri tersebut secara cepat dapat masuk ke dalam sirkulasi darah dan merusak (invasif) serta dapat menyebabkan infeksi selaput otak (meningitis) yang biasa disebut
radang otak.

Penelitian menunjukkan, sebagian besar bayi dan anak di bawah usia 2
tahun pernah menjadi pembawa ( carrier) bakteri pneumokokus
di dalam
saluran pernapasan mereka. Oleh karena itu, bayi baru lahir hingga
bocah usia 2 tahun berisiko tinggi terkena
IPD.

Yang paling fatal bila bakteri pneumokokus menyerang otak. Pada kasus-kasus meningitis seperti ini, kematian akan menyerang 17% penderita hanya dalam kurun waktu 48 jam setelah terserang. Kalaupun dinyatakan sembuh umumnya meninggalkan kecacatan permanen, semisal gangguan pendengaran dan gangguan saraf yang selanjutnya memunculkan gangguan motorik, kejang tanpa demam, keterbelakangan mental dan kelumpuhan.

Dari ketiga bakteri yang biasa menyebabkan meningitis (Streptococcus
pneumoniae, Haemophilus influenzae type B, dan Neisseria
meningitis), Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang
seringkali menyerang anak di bawah 2 tahun. Meningitis karena
bakteri pneumokokus ini dapat menyebabkan kematian hanya dalam waktu
48 jam. Bila sembuh pun sering kali meninggalkan kecacatan permanen.

Dan ternyata, penyakit IPD ini telah mengorbankan 2000-3000 bayi di Amerika.

So, kita semua wajib memperhatikan tempat2 hiburan, tempat bermain buat anak2 kita. Jangan sampai memilih tempat bermain yg tidak sehat seperti kolam bola. Kenapa ??? Tunggu postingan selanjutnya.
Semoga Allah Azza selalu melimpahkan kekuatan buat kita semua dalam menjaga anak2 yg diamanahkan-Nya, amiin…

Khitan Wanita


Pertanyaan :

Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta’ : “Saya mendengar khatib di masjid kami berkata di atas mimbar bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghalalkan khitan bagi para wanita. Kami berkata kepadanya bahwa wanita-wanita di daerah kami tidak dikhitan. Bolehkan seorang wanita tidak melakukan khitan ?”

Jawaban :

Khitan bagi wanita merupakan kehormatan bagi mereka tapi hendaknya tidak berlebihan dalam memotong bagian yang dikhitan, berdasarkan larangan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.

“Artinya : Sunnah-sunnah fitrah itu ada lima ; khitan, mencukur bulu kemaluan, memendekkan kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak” [Muttafaq Alaih] Hadits ini umum, mencakup lelaki dan perempuan.

____________________________________________
[Fatawa Lajnah Daimah Lil Ifta’ 5/119,120]

SAAT ORANG TUA PILIH KASIH

Pertanyaan :

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Bolehkah saya memberikan sesuatu kepada salah satu anak saya yang tidak saya berikan kepada anak-anak yang lain karena mereka sudah kaya ?

Jawaban :

Tidak boleh bagi anda untuk mengkhususkan salah seorang anak laki-laki maupun perempuan dengan sesuatu. Akan tetapi wajib untuk berbuat adil dengan mereka, sesuai dengan hitungan warisan, atau tidak sama sekali, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Artinya : “Takutlah kepada Allah dan berbuat adillah antara anak-anakmu”

[Disepakati keshahihannya]

Akan tetapi jika anak-anaknya rela dengan pengkhususan tersebut, maka hal tersebut tidak apa-apa, selama yang merelakannya adalah orang-orang yang sudah baligh. Demikian pula bila di antara anak-anak anda ada yang dalam keadaan kesusahan, tidak bisa bekerja karena sakit atau cacat dan tidak ada bapaknya atau saudaranya yang menafkahinya, tidak pula mendapat santunan dari pemerintah yang memenuhi kebutuhannya, maka bagi anda hendaknya menafkahinya sebatas keperluannya hingga Allah mencukupi kebutuhannya.

[Fatawa Marâ’ah, 2/101]

[Disalin dari buku Al-Fatawa Al-Jami’ah Lil Mar’atil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita , penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, terbitan Darul Haq, Penerjemah Amir Hazmah Fakhruddin]

Puasa ≠ Malas Makan

Soo Sweet...

Soo Sweet...

Ramadhan sebagai ajang yang Allah suguhkan bagi para pecinta Shaum, sering kali disalah artikan bagi mereka yang memang menghendaki Diet atau malas makan (jadi salah niatan tuh…). Lalu, bagaimana jika itu menimpa si kecil ??? (Ya sudah, biarkan saja toh malah baik karena dia jadi senang berpuasa). Namun, tahukah bahwa itu berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya ??? Memang ada orang tua yang cenderung meremehkan hal ini (toh, berat badannya normal & dia sehat2 saja) tapi ada juga yang malah berbuah kesal karena sulitnya membujuk & melarikan emosi pada si kecil (Waduh…waduh..).

Puasa bukan lah suatu pembenaran sikap malas-malasan untuk makan karena ini bisa berdampak si kecil jadi mudah terserang penyakit, gagal tumbuh dan berkembang secara normal, kekurangan gizi, dan bahkan sampai mengalami kematian (Na’uzubillah…).

Baca lebih lanjut

Suara Jeritan itu….

Banyak diantara jeritan yang orang akan enggan mendengarnya diantaranya, jeritan tangis kematian, jeritan si korban pencopetan atau penzhaliman, dan yang paling membuat Allah murka adalah jeritan wanita penghardik. Tapi, untuk jeritan yang satu ini pastilah dirindu akan hadirnya kecuali bagi mereka yang tak mengenal indahnya berkasih sayang.

Yahh…tangisan yang ingin segera didengar sepasang Insan yang bila telah terdengar rengekannya, senyuman banyak terpancar di sekelilingnya.

Tapi, tahukah bahwasanya dibalik tangisan pertamanya itu ada rangkaian yang Rasul kisahkan ???

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata : Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Jeritan anak ketika dilahirkan adalah (karena) dari Syaithan” [1]

Masya Allah, demikian Rasul mulia memberi kabar bagi ummatnya tercinta. bukan tanpa maksud tapi hendaklah diambil pelajaran daripadanya.

Baca lebih lanjut